Kurikulum
merupakan salah satu bagian terpenting dalam pendidikan. Kurikulum memuat
tujuan dan konten pendidikan yang akan di sampaikan kepada peserta didik. Untuk
dapat menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi kurikulum, terlebih dahulu kita
harus memahami konsep dasar dari kurikulum itu sendiri.
Kurikulum
merupakan suatu rancangan pembelajaran yang berlandaskan pada tujuan pendidikan.
Dalam proses belajar mengajar sendiri, kurikulum sangat dibutuhkan karena tanpa
adanya kurikulum proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Kurikulum
digunakan sebagai acauan dalam proses belajar mengajar.
Kata kurikulum berasal
dari bahasa Yunani yaitu curriculum
yang berarti jarak yang harus ditempuh. Dari dunia atletik istilah ini dipakai
dalam dunia pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus
ditempuh atau sejumlah pengetahuan yang harus dikuasai untuk mencapai suatu
tingkat atau ijazah (Nasution, 1986)
Namun seiring
dengan perkembangannya, pengertian kurikulum sekarang semakin luas, Ralph Tyler
mengemukakan bahwa kurikulum sebagai semua pengalaman belajar yang direncanakan
dan diarahkan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Harnack,
kurikulum meliputi semua pengalaman belajar dan mengajar yang terpimpin dan
diarahkan oleh sekolah. Dari definisi dua ahli tersebut, dapat terlihat bahwa
kurikulum bukan hanya rancangan pembelajaran di kelas, namun rancangan
keseluruhan dari proses pembelajaran baik itu di kelas maupun di luar kelas.
Seorang calon
pendidik maupun yang sudah menjadi pendidik wajib mengetahui dan memahami
konsep dasar kurikulum karena kurikulum merupakan inti dalam penyelenggaraan
pendidikan. Sukmadinata dalam Dede Rosyada memiliki beberapa prinsip yang bisa
dipegang, diantaranya:
1.
Kurikulum sebagai substansi, yakni rencana
kegiatan belajar para siswa di sekolah, mencakup rumusan-rumusan tujuan, bahan ajar,
proses kegiatan pembelajaran, jadwal, dan hasil evaluasi belajar. Kurikulum
tersebut merupakan konsep yang telah disusun oleh para ahli dan disepakati oleh
para pengambil kebijakan pendidikan serta oleh masyarakat sebagai bagian dari
hasil pendidikan;
2.
Kurikulum sebagai sebuah sistem, yakni
merupakan rangkaian konsep tentang berbagai kegiatan pembelajaran yang
masing-masing unit kegiatan memiliki keterkaitan secara koheren dengan lainnya.
Kurikulum itu sendiri memiliki korelasi dengan semua unsur dalam sistem
pendidikan secara keseluruhan;
3.
kurikulum merupakan sebuah konsep yang
dinamis, terbuka, dan membuka diri terhadap berbagai gagasan perubahan serta
penyesuaian dengan tuntutan pasar atau tuntutan idealisme pengembangan
peradaban umat manusia.
Komponen-komponen
dari kurikulum terdiri dari tujuan, isi/materi, metode/strategi yang di gunakan
untuk menyampaikan isi/materi, dan evaluasi. Tujuan dalam kurikulum harus
berlandaskan pada tujuan pendidikan. Sedangkan isi/ materi dari kurikulum
tersebut harus menunjang dan memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
secara optimal sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan. Metode/strategi
yang di gunakan untuk menyampaikan isi/materi kurikulum harus relevan dengan
tujuan yang ingin di capai. Sedangkan evaluasi dalam kurikulum bertujuan untuk
mengetahui dan meninjau ulang apakah kurikulum tersebut perlu di pertahankan
atau tidak.
Sumber :
Tim
Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Raja Grafindo Persada
0 komentar:
Posting Komentar